bayupura

Seputar kehidupan kita

Menabur dan menuai kata

Suatu hari datanglah seorang pria setengah baya ke hadapan seorang bijak. “Guru, saya punya banyak kesalahan. Saya telah memfitnah, membohongi, dan menggosipkan teman saya dengan hal-hal negatif. Kini saya menyesal.”

 

Menurut pengakuannya, pria tersebut sudah mendatangi teman yang sering difitnahnya untuk meminta maaf. Meski demikian hatinya terus dihantui rasa bersalah sehingga mendorongnya untuk minta maaf kepada Tuhan. “Bagaimana caranya agar bisa diampuni Tuhan atas kesalahan saya ?”

Baca selengkapnya…

Sumur Tua angker

Hampir setiap hari Seno selalu mengeluh, mulai dari pagi…siang….sore…sampai malam….hal ini karena istrinya sangat cerewet

dan sangat cerewet.

Hingga pada suatu malam…ia berpikiran untuk menceburkan istrinya ke sumur tua yang terkenal angker dan sangat menyeramkan karena
disitu sering ada penampakan mahluk yang sangat menyeramkan.

Ide itu sangat gila memang…. pikirnya, tapi hidupnya sudah tidak tahan lagi. Sepulangnya bekerja, seperti biasa Seno baru
memarkir motornya langsung disambut oleh kecerewetan istrinya.

Baca selengkapnya…

Telur Kolumbus

Berita penemuan benua baru oleh Columbus membuat heboh kota Sevilla, Spanyol. Saat Columbus tiba dari benua baru ke Spanyol ia dibiayai oleh penguasa Sevilla untuk mencari benua India, Granada baru saja jatuh, kota terakhir yang dikuasai Muslim sudah diinvasi pasukan Isabella dari Aragon, isteri dari Raja Sevilla. “Kunci dari kekayaan kerajaan Islam adalah India, temukan jalur tercepat dari semenanjung ini ke India”. Pernyataan Isabella ini bukan saja meluas hanya di wilayah Spanyol tapi juga menjadi sebuah pertandingan dagang ke seluruh negara-negara Eropa. Sebelumnya Eropa mengalami kenyamanan dengan jalur sutera setelah diadakannya perjanjian Pax Mongolica setelah penguasa-penguasa Mongol menguasai Asia, namun di tahun 1300-an Konstatinopel jatuh ke tangan Turki, setelah perang Salib jalur sutera di sabotase. Itulah kenapa kelompok-kelompok dagang Eropa berusaha mencari anak benua India, India yang dimaksud sebenarnya bukan India yang kita kenal sekarang, tapi sebuah kepulauan yang menghasilkan rempah-rempah, saat itu harga rempah-rempah lebih mahal daripada emas. Kepulauan itu sekarang dikenal sebagai Indonesia.

Baca selengkapnya…

Sandal diganti ciuman

Alkisah terdapat seorang pemuda tanggung berusia belasan tahun, bernama UDIN.. Udin sangat menyukai seorang gadis, LELA, yang merupakan anak dari seorang kyai ternama di lingkungan masyarakatnya. Kyai yang biasa dipanggil PAK HAJI itu mengajar di banyak pengajian, di antaranya pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak, juga pengajian untuk para pemuda-pemudi.

Udin yang sangat menyukai Lela, akhirnya memutuskan untuk mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Pak Haji itu, karena Lela aktif di situ. Semakin lama Udin semakin rajin dan cepat menangkap apa yang diajari oleh Pak Haji, akhirnya Udin tumbuh menjadi pemuda yang pandai mengaji.

Suatu hari, Udin tidak tahan untuk menunjukkan rasa sukanya pada Lela, tapi dia tau, Lela tidak akan mau menerima cintanya, karena Lela gadis yang SANGAT PATUH dan TAAT pada orang tuanya..

Setelah berfikir lama, akhirnya Udin memutuskan satu cara..

Saat itu Pak Haji sedang menunaikan shalat sunnah di Mushalla samping rumahnya selepas pengajian. Semua murid sudah pulang, tinggal Udin seorang. Ketika Pak Haji sedang dzikir, Udin menyembunyikan sandal Pak Haji di bawah pohon samping Mushalla. Saat Pak Haji hendak pulang, beliau mencari sandalnya. Ketika dilihatnya si Udin, Pak Haji bertanya :

Pak Haji : “Din, lu liat sendal gua kaga?”
Udin : “Sendal yang mana Pak Aji??”
Pak Haji : “Sendal yang biasa gua pake.. yang kulit..”
Udin : “Oh, yang itu, perasaan tadi dibawa pulang dah ama si Lela.”
Pak Haji : “Kok di bawa pulang? Ambilin dah Din, tolong. Masa iya gua pulang kaga pake sendal.”
Udin : “Iya, Pak Aji, bentar ya”

Berangkatlah Udin ke rumah Pak Haji yang notabene di samping Mushalla itu. Sampai di depan, udin mengetuk pintu rumah Pak Haji, dan ternyata Lela yang membuka pintu rumahnya.

Udin : “Assalamu’alaikum, La”
Lela : “Wa’alaikumussalam. Ada apa bang?”
Udin : “Gini La, Pak Aji NYURUH KAMU NYIUM SAYA”
Lela : “Hah?? Maksud abang Udin apaan sih? Masa bapa gitu?”
Udin : “Bener La. Masa iya saya boong, nih saya tanyain ya”
Udin : (teriak ke arah Mushalla) : “Pak Ajiii,, GA DIKASIH NIIIIH”
Pak Haji : (teriak juga) : “KASIH LELAAAA…”

Lela yang kaget tidak percaya agak bengong sebentar, tapi karena dia anak yang sangat patuh pada orang tua, akhirnya mencium pipi kiri Udin. Udin yang seneng, mulai ngelunjak..
Udin : “La, yang kanan belom”
Lela : “Apa-apaan sih bang Udin !!!”
Udin : (teriak lagi ke Pak Haji) : “Pak Ajiiii,,, DIKASIHNYA CUMAN SEBELAAAAAH”
Pak Haji : (teriak lagi juga ke rumah) : “KASIH DUA-DUANYA NURLELAAAA…”

Akhirnya Lela nyerah, dia pun mencium pipi kanan Udin.. Dengan hati riang karna siasatnya berhasil, setelah berterima kasih ke Lela, Udin pun mengambil sandal kulit Pak Haji yang tadinya disembunyikan di bawah pohon samping Mushalla, kemudian memberikannya kepada Pak Haji yang sudah menunggu di teras Mushalla.

Udin : (sambil menyodorkan sandal kulit), “Ini Pak Aji, sendalnya. Bener kan ama si Lela.”
Pak Haji : (sambil mengusap-usap kepala Udin) : “Iya, makasih ya Din.”

Voucer isi ulang

Pak Bendor, seorang pengusaha angkuh dari perusahaan furnitur, akan mengadakan perundingan kerja sama dengan Pak Boncel seorang
pengusaha truk angkutan dan Pak Bedul seorang pengusaha bengkel mobil yang perundingannya diadakan di kantor Pak Bendor. Sebelum
perundingan dimulai, Pak Boncel dan Pak Bedul menelepon seseorang dengan HPnya.

Pak Boncel : “Halo Pak Noto, saya mohon bantuan Anda, saya akan mendapat langganan tetap untuk angkutan barang dari sebuah
perusahaan furnitur, jadi order saya meningkat dan bila ada kekurangan truk angkutan, saya mohon bantuan truk dari perusahaan
Anda… (dst).”

Pak Bedul : “Halo Pak Jito, bengkel saya akan dapat order tetap untuk perawatan mobil-mobil dari perusahaan truk angkutan dan
perusahaan furnitur, bila kami kekurangan tenaga teknis atau onderdil kendaraan, saya mohon bantuan bengkel Anda… (dst).”

Baca selengkapnya…

Navigasi Pos